Mahasiswa TKP Unair Amati Pelaksanaan PSU Pilkada Sampang
Sampang, kpu.go.id – Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sampang tidak luput dari perhatian mahasiswa yang tengah menimba ilmu Tata Kelola Pemilu (TKP) Universitas Airlangga (Unair). Dimotori dosen pembimbing Kris Nugroho, Mahasiswa TKP mengamati proses pemungutan dan penghitungan suara yang digelar Sabtu (27/10/2018).
Kris yang juga menjabat anggota TPD DKPP Provinsi Jawa Timur mengatakan, kuliah lapangan ini dimaksudkan untuk mengajak mahasiswa melihat jalannya PSU sesuai asas-asas pemilu demokratis dan berintegritas. Selain itu mengajak mahasiswa untuk melihat sejauh mana ketaatan penyelenggara pemilu ditingkat TPS melaksanakan regulasi sebagaimana diatur dalam peraturan KPU (PKPU) maupun dalam juknis pemungutan dan penghitungan suara. “Hal-hal teknis yang membutuhkan perbaikan, akan kita kaji secara akademis di kelas. Harapannya demokrasi elektoral kita bukan hanya mengedepankan prosedural tapi juga harus lebih substantive,” ungkap Kris.
Kuliah lapangan dimulai konfrensi pers yang diikuti mahasiswa TKP bersama Komisioner KPU RI Evi Novida Ginting, KPU Kabupaten Sampang di Ruang Media Center. Evi pada kesempatan itu menilai KPU Kabupaten Sampang telah melaksanakan validasi dan pencermatan terhadap DPT bersama dengan Bawaslu dan peserta pemilihan setempat. DPT hasil perbaikan ini menurut dia mengalami penurunan sebanyak 4,5 persen dibandingan dengan DPT sebelum putusan MK. “Kami lakukan koordinasi isentif dengan capil dalam menocokan DPT dengan DP4 dan juga data SIAK, kami juga lakukan validasi dari rumah ke rumah yang turut disaksikan oleh bawaslu dan peserta pemilihan, kami berupaya membuat DPT ini se valid mungkin.’ terang Evi.
Mahasiswa TKP melanjutkan kuliah lapangan dengan mengamati jalannya proses pemungutan dan penghitungan suara di beberapa TPS di Kecamatan Complang, Sampang. Diantaranya TPS 4 dan TPS 6 Kelurahan Dharma Complang dan juga TPS 5 Kelurahan Madupat. Dari hasil pentauan proses pungut hitung suara di TPS tersebut terlihat kondusif dan lancar. Pemilih datang mendaftar dan duduk tertib di kursi antrian menuggu giliran menggunakan hak pilihnya. Satu persatu pemilih dipanggil untuk mengambil surat suara dan mencoblosnya di bilik suara. Partisipasi pemilih di TPS tersebut mencapai diatas 50 persen.